HAL SYAFA'AT

ARTI DAN KANDUNGAN SYAFA'AT

Kata syafa'at secara umum berarti pertolongan.
Pertolongan yang datangnya dari Alloh disebut Fadhol. Jika pertongan datangnya melalui Rosululloh dan para malaikat, yang disebabkan oleh Jahin nabi Muhammad SAW/derajat keagungan beliau yang diberikan oleh Alloh, disebut SYAFA'AT.
Jika datangnya pertolongan itu datangnya dari para kekasih Alloh / dari orang tua kita, disebut BAROKAH. Pertolongan dari teman,tetangga, dari instansi sejawat disebut BANTUAN.
Pertolongan pertolongan seperti tersebut tidak menuntut imbalan . Bahkan yang ditolong harusnya menggunakan pertolongan tersebut sesuai dengan kemauan yang menolong agar termasuk dalam kategori orang yang bersyukur atas pertolongan yang diberikan.

Bidang tauhid. Semua pertolongan pada dasarnya dari Alloh dan bentuk pertolongan Alloh dilewatkan melaui mahluqnya. Bisa melalui apa saja sesuai kehendak Alloh. Bagi seorang hamba yang mendapatkan hidayah, tidak ada kesulitan untuk memahami hal tersebut. Namun bagi yang tertutup hatinya kepada Alloh, dalam memandang pertolongan dia berhenti pada mahluq. Lebih lebih bagi yang tidak beriman billah . Sehingga dalam memahami sebuah pertolongan hanya melihat pada mahluk yang menjadi perantara datangnya pertolongan dan berhenti di situ. Ahirnya kondisi hati yang seperti itu tidak mampu melihat fadhol Alloh SWT.
Tidak mampu menyaksikan Alloh SWT

Kadang terjadi pemikiran yang simpang siur dalam memaknai pertolongan. Di sisi lain kita mendalami tauhid bahkan mungkin  sudah  memasang label dakwah kemurnian keimaman. Serta  mengusung Al Qur'an dan hadits.  hal ini masih sangat memungkinkan mengalami kebuntuan.
Apalagi memahami Al Qur'an dan Hadits mengandalkan akalnya. Hingga  mengatakan bahwa Rosululloh SAW tidak ada kemampuan menolong /memberi syafa'at dengan dalil yang memang benar dan haq, pada ayat dan hadits lain belum dipahami. namun di saat dirinya mengalami kerugian,atau menderita sakit kepala misalnya,tanpa malu malu minta bantuan kepada benda yang bernama uang , atau tanpa malu pada dirinya sendiri bahwa dianya sedang minta bantuan pada paracetamol atau bodrex untuk menyembuhkan sakit kepalanya.

Keimanan kepada apapun adalah ranah Rohani,yang sumber awalnya berawal dari dalam hati. Sedangkan akal adalah pembantunya hati. Jika hatinya bersih maka semua ikut bersih. Jika hatinya kotor,semua ikut kotor termasuk akalnya. "Idza sholuhat sholuhal jasadu kulluhu. Idza fasadat, fasadal jasadu kulluhu" maksudnya, apabila ia baik maka baik pula semuanya. Apabila buruk,maka buruk pula semuanya.
Jika kondisi kita seperti ini, kita masih sangat berbahaya. Berbahaya bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Apa lagi kalau sudah pada tingkat tabligh/penyampaian berupa dakwah.
Kesemuanya akan diperparah lagi jika dakwahnya sekedar mencomot Al Qur'an dan Hadits . Hingga pada puncaknya, ilmu yang diterima hanya sebatas akalnya.

Semoga kita senantiasa diberi hidayah oleh Alloh SWT. senantiasa memperoleh tarbiyah rosululoh SAW, mendapat pancaran nadhroh keimanan para kekasih Alloh khushushon Ghouts Hadzaz Zaman RA.  Sehingga saat kita menerima pertolongan dari
manapun ,kita senantiasa menyadari bahwa kesemuanya adalah fadhol Alloh SWT, Syafa'at Rosululloh SAW serta barokah nadhroh Ghouts Hadzaz Zaman RA, SEBAB TIGA PERKARA ITU MENJADI JALAN DATANGNYA PERTOLONGAN ALLOH SWT. Walaupun ketiga tiganya bersifat samar atau ghaib, bagi yang tidak mendapat hidayah Alloh SWT.

Syafa'at Rosululloh bira kita rasakan di dunia dan di ahirat. Terutama di ahirat, kita tidak bisalagi minta pertolongan  kecuali syafa'at beliau yang betul betul kita butuhkan yaitu:
SYAFA'ATUL UDZMA adalah syafa'at yang agung. Sebuah pertolongan yang tidak dimiliki oleh siapapun kecuali Rosululloh SAW.

Syafa'atul udzma akan diberikan oleh Rosululloh SAW khususnya di alam ahirat. Keadaan di alam ahirat sangat mengerikan. Setelah dibangkitkan dari alam kubur, manusia akan digiring ke yaumil mahsyar. Setiap jiwa, akan bangkit dari kuburnya dalam kondisi bermacam macam rupa dan bentuk.
Ada yang berjalan seperti biasa, ada yang berjalan dengan tangan dan kakinya di atas. Ada yang berwajah binatang berbadan manusia dan lain sebagainya sesuai dengan kebiasaannya masing masing saat hidup di dunia. Dikisahkan pada zaman Rosululloh SAW ada seorang hamba berangkat haji ke tanah suci bersama anaknya yang masih kecil. Di tengah perjalanan, sang bapak meninggal dunia. Dipandangi mayat orang tuanya berwajah binatang buas.
Ahirnya sang anak kebingungan dan mencari bantuan. Pergi ke sana kemari tidak mendapatkan orang untuk membantu orang tuanya yang sudah mati. Ahirnya dengan parasaan sedih dan bingung si anak kembali kepada orang tuanya.
Sesampainya ditempat dimana orang tuanya tergeletak dengan wajah binatang menyeramkan, tampak seseorang yang tak dikenal oleh si anak tadi. Dia mendekat dan menyaksikan seorang yang sangat tanpan tiada tandingannya sedang memandangi mayat orang tuanya.
Sementara si anak menyaksikan orang tuanya yang sudah meninggal sudah kembali berwajah manusia.

Maka terjadilah dialog antara anak tersebut dengan lelaki tampan nan rupawan.:

Wahai tuan tampan nan rupawan, siapakah gerangan tuan ini sebenarnya, dan begaimana orang tuaku yang meninggal dengan wajah binatang buas  kini kembali berwajah manusia ?
Seorang tampan menjawab:

Aku ini nabimu. Aku datang kemari guna menolong orang tuamu. Dulu semasa hidupnya, orang tuamu banyak berbuat semena mena dan berbuat keji dilain kesempatan dia juga pernah bersholawat kepadaku. Jadi sholawat orang tuamu aku simpan dan aku berikan saat orang tuamu membutuhkan pertolongan Alloh SWT. Mendengar orang tumu mati maka aku datang untuk meberikan syafa'atku kepadanya.

Belum lagi syafa'at beliau di alam mahsyar. Semua nabi mulau dari mbah Adam AS , serta semua nabi nabi sebelumnya tidak mampu membantu ummatnya. Semua akan lari ke sana kemari mencari bantuan sebab kondisi makin menyeramkan. Orang tua ketemu anaknya lari kebingungan sebab takut dimintsi peryanggung jawaban. Begitu pula sebaliknya. Anak ketakutan bertemu orang tuanya sebab masa di dunianya tidak tepat. Jika bertemu mereka saling menyalahkan. 

Hanya kepada Rosululloh SAW para manusia mengadu dan mengaku ngaku menjadi ummatnya. Tapi semua itu sangat ditentukan oleh hubungan kita kepada beliau pada saat hidup di dunia. Hubungan rohani yang mesra dengan ditandai ketaatan akan tuntunan yang beliau ajarkan kepada para shohabat, para tabi'in, pata tabi'it tabi'in para sholihin hingga sampai kepada kita ajaran beliau yang haq.

Syukur alhamdulillah kita yang sudah mengamalka Sholawat Wahidiyah diberi alat untuk senantiasa berhubungan rohani dengan baginda Rosul SAW, dengan senantiasa memperbanyak  nida' " YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH " ( Duhai pemimpinku, Duhai utusan Alloh )

sebelum kita tutup bahasan ini mari kita coba tabarrukan kepangkuan beliau mu'allif Sholawat Wahidiyah , Hadrotul Mukarrom Mbah KH Abdul Madjid QS WA RA, Serta kepangkuan Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH Abdul Latif Madjid Pengasuh Perjuangan Wahidiyah RA.

Alfaatihah...........
Yaa syafi'al kholqis sholatu was salam
'Alaika nuurol kholqi haadial anam.
                  Wa ashlahu waruuhahu adriknii
                  Faqod dholamtu abadan warobbinii.
Walaisalii yaa sayyidii siwaakaa
Faintarudda kuntu syahshon haalika.

Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh ( 3 X )

Yaa ayyuhal ghoutsus salamulloh.
'Alaika robbinii bi idznillah
                  Wandzur ilaiyya sayyidii binadhroh
                  Mushilati lil hadhrotil 'aliyyah.
Alfaatihah......



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA VERSI TAUHID (Lanjutan 2 )

APAKAH WAHIDIYAH ITU ?