TENTANG SYUKUR

Kata SYUKUR, sudah membudaya bagi semua kalangan. Hanya saja makna syukur itu sendiri masih perlu diluruskan dan dibenahi bersama sama. 
Secara umum kata syukur diartikan sebagai rasa terima kasih akan sebuah pemberian. yang kita terima kepada yang memberi.

Dalam Alqur'an ayat tentang syukur menggambar lebih dari yang kita praktekkan . oleh sebab itu mari kita bersama sama membuka hati kita dalam memaknai dan mempraktekkannya tidak terlalu jauh melenceng dari pemilik kata syukur tersebut.

Bidang Syukur , Alloh memberikan penjelasan dan efeknya apabila kita tidak melaksanakannya. 
" LA INSYAKARTUM LA AZIIDANNAKUM WALA IN KAFARTUM INNA ADZAABI LASYADIID."( = Jika engkau syukuri nikmatku , maka aku lipat gandakan . dan jika engkau kufuri/ ingkari nikmatku, maka siksaku sangat pedih )

Kata syukur dalam ayat tersebut di atas digandeng langsung dengan lawan kata dari pada syukur yaitu KUFUR.  kalimat tersebut sangat jelas bermakna ancaman bagi orang yang tidak mau bersyukur. sedangkan orang yang tidak bersyukur alloh menyebutnya sebagai orang kufur. yang tentunya berawal dari sebuah pemberian dari alloh berupa nikmat yang tidak mampu kita hitung dan hanya dengan tidak mampunya kita mensyukuri spontan berubah menjadi siksa yang sangat pedih.

apabila kita memaknai Kata Syukur seiring dengan ayat tersebut di atas maka ,
SYUKUR  adalah ungkapan dan pelaksanaan rasa terima kasih yang dipraktekkan secara lisan , secara perbuatan atau tindakan dan syukur yang dipraktekkan dalam hati.

Ringkas kalimat bahwa  SYUKUR adalah pelaksana dan penggunaan pemberian nikmat Alloh sesuai dengan kemauan Alloh itu sendiri , bukan kita gunakan sesuai dengan kemauan kita sendiri. agar kita terhindar dari ancaman Alloh akibat penggunaan nikmat yang tidak kita gunakan sesuai kemauan yang memberi nikmat.

Dari ringkasan makna Syukur , kita bisa membagi dalam tiga golongan yaitu :
  1. SYUKUR BIL LISAN
  1. SYUKUR BIL HAL / BIL JAWAREH
  1. SYUKUR BIL QOLBI
SYUKUR BIL LISAN adalah ungkapan terima kasih seorang penerima pemberian kepada yang memberi. dalam tata cara keimanan kita diperintahkan melatih dengan ucapan ALHAMDULILLAH . tapi syukur ini sangat lemah sebab  dipraktekkan hanya dengan lisan saja  dan belum memenuhi makna syukur yang terkandung dalam ayat tersebut. hal ini sangat ditentukan oleh kadar keimanan si penerima nikmat. si penerima hanya menyaksikan pemberian yang dia terima dan tidak mempu menyaksikan yang memberi nikmat. dalam bidang permohonan / do'a , dia sangat lemah sebab tatkala berdo'a dia belum menghadap kepada sang pemberi tapi hatinya menyaksikan apa yang harus diberikan oleh sang pemberi . Mudah mendikte sang pemberi.

Ketidak tepatan yang sangat mendasar pada jenis syukur bil lisan adalah  berhenti pada pemberian dan tidak mengenal sang pemberi nikmat sebab hatinya terpaut pada pemberian dan lupa bahwa pemberian dari Alloh sehaligus sebagai amanah yang harus kita rawat, kita jaga dan kita gunakan sesuai dengan kemauan yang memberi.

SYUKUR BIL HAL / BIL JAWAREH merupakan bentuk terima kasih dalam bentuk tindakan atau perbuatan. Jenis syukur ini jauh lebih meningkat. Bahkan sangat sulit  hingga orang seperti kita maksudnya pribadi kami , rasanya bukan golongan ini. Namun kami tetap berharap diberi kesempatan untuk mempraktekkan jenis syukur ini. Sebab jika sampai ahir hayat masih belum mengecakkan jenis syukur ini, belum tergolong orang orang yang bersyukur dan masih terkecam.

Seandainya yang mengecam itu sesama mahluk, masih belum seberapa. Tapi jika engkau yaa Alloh yang mengecam, maka tidak ada jalan bagi kami untuk selamat dari siksamu yaa alloh.

Bersama ini, perkenankan kami memohon ampunan bagi diri kami, keluarga kami, tetangga kami, semua pemimpin di negeri kami. Serta semua mahluq jami'al alamin. Bukakanlah jalan kami dengan jasa utusanmu baginda kami Rosululloh SAW. Sekaligus akrabkanlah semua di antara kami yaa Alloh .
Tuhan yang maha luhur.


SYUKUR BIL QOLBI adalah jenis syukur tingkat sempurna. Syukur secara batin. (Maaf, batin bukan lamunan , sangat sedikit jumlahnya orang yang mampu menjalani syukur bil qolbi.)

Sebagai bahan pendekatan dalam memahami syukur bil qolbi, mari kita tengok sedikit tentang apa itu QOLBUN.

QOLBUN boleh diartikan HATI, JIWA, NYAWA, ATHMA , RUH QUDUS , HATI NURANI dan sebagainya. Kami disini tidak membahas Qolbun dan spesifikasinya sebab akan kita kaji bersama pada bahasan sesuai judulnya. disini kami lebih menekankan tentang Qolbun dalam makna fungsi sebagai pusat komando. Pusat sumber terjadinya aktivitas atau perbuatan. Kita makan, tidur, bekerja, beramal sholeh, awalnya di komando hati itu sendiri yang langsung dan senantiasa menyaksikan tuhannya . Kemudian nafsu ikut mendorong. Bukan kebalikannya yaitu nafsunya yang mendorong hatinya. Kalau ini yang terjadi berarti hatinya yang dikuasai nafsu

Qolbun/Hati pada dasarnya senantiasa terpaut dengan penciptanya. Hati tidak mau berbuat diluar perintah tuhan selama nafsu dan akalnya tidak menguasai hati / kalbu.

Hati adalah raja dalam diri manusia yang senantiasa bersama sang pencipta.

Jika hati manusia sudah murni, dia akan mampu mengatur akal dan nafsunya. Hingga bidang Syukur bil Qolbi akan sempurna.

Semua gerak geriknya dan terhadap semua pemberian tuhannya akan sesuai dengan kemauan tuhan. Nafsunya akan menjadi pelaksana aktifitas Syukur, dan akalnya akan menjadi dewan pertimbangan agung dalam diri manusia yang mana hati/qolbi menjadi raja yang tidak pernah ngantuk dan tidur selama hayat dikandung badan.
Hati semacam ini senantiasa musyahadah kepada Alloh. Betul betul Asyhadu kepada Alloh dan Rosulnya. Bahkan dia senantiasa bersama Rosul menyaksikan Alloh, menyaksikan sifat Alloh sekaligus menyaksikan perbuatan Alloh.

Bidang koreksi, nampaknya kami sendiri belum mampu bersyukur. Itu bagiannya para kekasih Alloh dan Rosulnya.

Padahal jika tidak bersyukur pasti kufur. Dikecam oleh Alloh.

Lantas gimana kita. Di dunia sudah di kecam apalagi di ahirat.

Sehingga tidak ada lain kecuali mohon ampunan dan mohon syafa'at Rosululoh SAW.
LAH.! SYUKUR AJA  GAK BISA. APALAGI YANG LAIN.

Semoga kita senantiasa diberi bisa Istighfar was sholau 'alan nabi SAW. Amin.

Alfaatihah....
Mujahadah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA VERSI TAUHID (Lanjutan 2 )

APAKAH WAHIDIYAH ITU ?