NERAKA BAGI AHLUL MA’RIFAH WAL MAHABBAH



NERAKA BAGI AHLUL MA’RIFAH WAL MAHABBAH

Mendengar kata neraka,tiap orang akan menerawang jauh ke sebuah alam yang sangat jauh nun di sana. Karena begitu jauhnya maka tiap orang memiliki pemikiran dan sudut pandang yang berbeda beda. Yang semuanya akan berujung pada sebuah tempat yang masih harus dibayangkan.

Ada yang membayangkan sebuah alam yang penuh dengan siksa.

Ada yang membayangkan sebuah alam yang dipenuhi api yang menyala nyala tiada henti.

Ada yang membayangkan macam macam neraka berdasarkan tingkatan dosa dosa yang diperbuat di dunia.

Ada yang takut hingga menimbulkan rasa taat kepada alloh.

Ada yang menganggap itu semua cerita untuk anak anak agar nurut dan taat kepada Alloh , taat kepada orang tua , taat kepada aturan agama taat kepada guru yang mengajarinya dan lain sebagainya.

Setelah menginjak dewasa , tiap orang memiliki persepsi masing masing tentang neraka. Bahkan ada yang hanya menganggap itu semua hanya akal akalan orang tua , akal akalan orang terdahulu , khususnya akal akalan para pencetus agama  atau yang dikenal sebagai para Nabi dan Rosul.

Bagi yang kurang atau tidak mempercayai , sudah barang tentu itu semua tidak menjadi acara dalam hidupnya, sebab bagi mereka itu semua tidak nyata dan hanya sebuah angan angan belaka . Hanya sebuah dongeng.

Bagi yang mempercayai dan hanya sekedar percaya , itu semua juga masih belum mampu menjadi pendorong bagi dirinya untuk mengupayakan dirinya dalam mencapai tujuan hidupnya dimasa nanti. Sebab kondisi keimanan yang seperti ini sangat lemah dan tidak menimbulkan dampak yang cukup signifikan kepada dirinya walaupun diperdengarkan kepadanya tentang Neraka dan seisinya. Disini adalah kelompok mayoritas bangsa manusia.

Kelompok terbanyak yang mendiami kedudukan iman seperti ini. Yang mana pada umumnya , mereka lebih cenderung menekuni apa apa yang dirasakan berguna dan menguntungkan secara nyata dalam menjalani kehidupan yang makin tahun makin berat.  

Hingga tak jarang muncul sebuah fenomena di masyarakat umum dengan ocehan ringan dan terucap oleh kebanyakan manusia yang katanya bahwa,

“ MENCARI KEHIDUPAN DENGAN CARA MAKSIAT AJA UDAH SULIT , APALAGI MENCARI YANG KEBAJIKAN. “

MENCARI RIZKI YANG HARAM AJA SUDAH SULIT, APALAGI YANG YANG HALAL,


Itulah celoteh celoteh umum di masyarakat yang sudah menjadi sebuah bahan dalam canda dan tawa.  Tidak jarang celoteh itu hanya sebuah ekspresi biasa dan ringan ringan saja.

Mereka membayangkan neraka. Mereka membayangkan siksa. Mereka membayangkan dosa. Mereka tahu tiap dosa adalah siksa yang akan dibayarnya dengan masuk neraka. 

Mereka takut masuk neraka HAWIYAH . tapi sesekali perintah tuhannya masih ditinggalkannya.

Mereka takut masuk neraka JAHIM , tapi kesyirikan masih  ada pada mereka. Jasadnya tidak menyembah berhala tapi hatinya mesih menyembah nafsunya.

Mereka takut masuk neraka SAQOR , tapi masih suka bermuka dua hingga perintah Alloh kurang menjadi acara.

Mereka takut masuk neraka LAZZA yang konon gejolak apinya akan menguliti kepalanya , 

Mereka takut masuk neraka KHUTHOMAH, tapi hidupnya hanya untuk mencari harta dan menumpuknya , tidak peduli orang lain susah.

Mereka takut masuk neraka  SAIR, tapi mesih suka menngingkari ayat alloh. suka mengolah ayat alloh demi memenuhi kecocokan dengan interpretasinya.

Mereka takut masuk neraka WAIL , tapi masih suka menipu dan memeras orang lain dan berani mengurangi berat timbangan dalam dagangannya. dan parahnya lagi mereka sholat tapi hatinya tidak menghadap tuhannya.

Bahkan mereka takut dan tidak mau masuk neraka JAHANNAM, yang konon merupakan tempat ahli berbuat dosa , tapi saat maksiat masih berani tertawa.

AHLUL MA'RIFAH WAL MAHABBAH JUGA TAKUT NERAKA

Bagi Ahlul Ma'rifah Wal Mahabbah , sangat berbeda. Jauh berbeda dengan kelompok orang pada umumnya. 

Neraka HAWIYAH, tidak sepenuhnya menjadi acara sebab hampir seluruh hidupnya untuk beribadah. Tatkala makan bukan menuruti perutnya yang lapar tapi sebab diperintah tuhannya untuk merawat jassadnya. 

Neraa JAHIM tidak sepenuhnya menjadi kesusahannya sebab Tatkala kumpul istri atau suaminya , dan segala perbuatannya bukan untuk memenuhi hasratnya sebab semua tindakannya sudah niat LILLAHI TA'ALA, sebab diperintah Alloh memenuhi nafkah batinnya. 

NERAKA SAQOR , NERAKA WAIL , NERAKA SAIR BAHKAN NERAKA JAHANNAM bukanlah neraka yang sangat ditakuti , sebab  tatkala bekerja , bukan untuk menumpuk harta, tatkala tidur bukan sebab mengantuk , Tatkala Sholat , bukan memohon sorga , sebab dalam hatinya dikuasai hidayah Alloh.  Hatinya mampu menyaksian dosa dosanya. Hatinya ciut melihat amalnya. Hatinya bergetar takut kalau dirinya tidak akan selamat dari siksa neraka. Dia tahu jasadnya hanya sebagai alat untuk mengabdikan diri kepada Alloh. Gerakan jasadnya selalu didorong oleh hatinya. 

Dia senantiasa menyaksikan nafsunya . Gerak gerik nafsunya selalu diwaspadai. Jangan sampai nafsunya mendorong jasadnya untuk berbuat hal hal yang tidak berguna sebab semua yang tidak berguna sudah dianggapnya sebuah kerugian .  Semua bentuk kerugian merupakan kebangkrutan . selama masih bangkrut , pasti akan disadari sebagai beban yang harus ditanggungnya. Kebangkrutan sebagai tanda petaka.

Hatinya takut berpaling dari tuhannya. tanpa ada capek dan lelah. dia tahu jasadnya hanya alat belaka. alat penyalur ibadah. Tiada waktu selain ibadah.  Tiada gerakan selain mengabdi pada tuhannya. Tidak pernah tidur apalagi ngantuk. 

Dia melihat neraka . Dia melihat siksa. Dia melihat api yang membara. semuanya hanya mahluk Alloh yang diciptakan bagi mereka yang dikehendaki, jadi bukan neraka neraka tersebut  yang ditakuti , bukan siksa nerakanya yang dibayangkan , bukan apinya yang dia takukan , 

TAPI HANYA SATU YANG DIA TAKUTI , YAITU NERAKA DI DUNIA DAN AKHIRAT BERUPA NERAKA JAUH DARI ALLOH . DIJAUHI ALLOH SUDAH MERUPAKAN NERAKA BAGINYA .

Dia sangat tersiksa jika jauh dari Alloh melebihi tersiksanya seseorang yang sangat sangat jatuh cinta kepada pacarnya dan spontan dia meninggalknnya. 

bagi yang sudah mengalami ditinggal kekasihnya , minimal bisa membayangkan betapa sakitnya siksaan ini . hingga seringkali mau bunuh diri sebab ditinggal kekasihnya .

Sementara cintanya ahlul Ma'rifah wan Mahabbah , jauh dan jauh lebih dalam cintanya melebihi cintanya orang ditinggal pacarnya .

Semoga dengan sekelumit untaian ini diberi manfaat bagi terbukanya hati , betapa sangat jauhnya kita kepada Alloh . Sangat jauh dari ma'rifat wal mahabbah. 
maka sebenarnya sangat belum pantas menyandang gelar sebagai HAMBA ALLOH .

JAZAAKUMULLOH. AMIN







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA VERSI TAUHID (Lanjutan 2 )

APAKAH WAHIDIYAH ITU ?