FRAGMEN SUFI

PERBINCANGAN MEJA DENGAN PAK TUKANG

BUAH KARYA
M SULHAN IDRIS

Prolog.

Pada mulanya / sebelumnya pak tukang tidak membuat apa apa. Jadi di sekitar Pak tukang tidak ada apa apa. Dan betul betul tidak ada apa apa . Jadi yang ada hanya Pak tukang seorang diri. Dalam kesendirian yang mandiri ini . Sebenarnya pak tukang tidak membutuhkan bantuan apapun dan siapapun Hingga suatu hari pak tukang berencana membuat sesuatu yang diberi nama meja yang rencananya akan digunakan untuk kepentingan pak Tukang itu sendiri . Pak Tukang ini sangat ahli yang keahliannya tidak ada yang menandingi. Bahkan cara membuat mejapun juga tidak ada yang bisa meniru sebab cara pak tukang tidak sama dengan cara lainnya. Masih dalam kondisi rancangan meja saja sudah tidak ada yang menyamai baik bentuk mejanya beserta kolong mejanya. Ini satu satunya rancangan meja buatan pak tukang. 


Berikut ini perbincangan antara Meja dengan Pak tukang yang diawali oleh Pak tukang  yang karenanya meja ini sangat indah dan elok rupanya.Baru berupa sket Pak tukang sudah bangga dengan meja yangakan dibuatnya

:
Pak Tukang
:Hai Meja .  siapa yang membuat kamu kok indah sekali ? Tanya  Pak Tukang sambil menyelidik
Meja menjawab   
:Maaf Pak Tukang , Kiranya yang membuat kami Kan Bapak sendiri sesuai perkataa Bapak saat mereancang kami. Masih segar ingatan kami
Pak Tukang
Sebab itulah aku membuat kamu seindah indahnya walaupun kamu belum jadi meja aku sudah tahu bahwa engkau akan menjadi meja terindah dan tidak ada yang menandingimu
Meja menjawab   
Terima kasih pak tukang
Pak Tukang
Tahukah kamu wahai meja ? bahwa aku membuat kami ini ada maksudnya . engkau seharusnya tahu , tanpa engkaupun aku tidak apa apa , tetapi aku membuat engkau sebab aku akan mengunakan dan memanfaatkan kamu sampai kapanpun tanpa ada batasan waktu .
Meja menjawab   
Kami tahu Pak tukang , tanpa  diingatkanpun  masih tetap segar dalam ingatan kami sebab bapak sudah mengingatkan kami sebelumnya. Justru kami menganggap bahwa pertanyaan Bapak kepada kami ini sebagai penegasan yang tidak boleh kami   lupakan.
Pak Tukang
Kalau begitu bagaimana pendapatmu  tentang dirimu ?
Meja menjawab   
Maaf Bapak , Apapun  rencananya kami tetap mengikuti kemauan bapak , sebab kami tidak memiliki hak apapun akan rencana bapak kecuali bapak yang menetapkan .
Pak Tukang
OK lah kalau begitu , kini aku lebih mantap untuk meneruskan pekerjaanku dalam membuatmu
Meja menjawab   
Silahkan Bapak Tukang yang kami kagumi .
Pak Tukang
Tapi begini Meja . sekali lagi perlu aku ingatkan kembali , bahwa kolong mejanya dan apa apa yang ada dibawahnya aku serahkan kepadamu .
Meja menjawab   
Iya Bapak , namun begitu semua yang ada di kolongku nanti , tetap menjadi keputusan bapak , sebab bapak yang membuat sedangkan kami hanya mengatur dan merawat saja .
Pak Tukang
Huh hui ! ! !   Makin senang aku melihat kecakapanmu sepertinya hampir tidak ada bedanya antara keahlianku dengan keahlianmu. Jadi aku ucapkan selamat kepadamu sebelum aku melanjutkan kemauanku untuk membentuk dirimu sesuai kemauanku .  Huh hui ! ! !
Meja menjawab   
Terima kasih pak tukang. Terima kasih pak tukang
Pak Tukang
Dengan kemauanku , juga dengan kemampuanku serta keahlianku , maka aku  lampiaskan nafsuku hingga terbentuk dirimu seketika.
Meja menjawab   
Ooooooh Bapak tukang , Ooooooh Bapak tukang. Ooooooh Bapak tukang

Berikut ini perbincangan antara  meja dengan kolong meja

FRAGMENT PERBINCANGAN MEJA DENGAN KOLONG MEJA.

Semoga bermanfaat.

Pak tukang membuat meja. Setelah meja jadi maka kolong meja juga ada. Tapi jika pak tukang tidak membuat meja , pasti kolong meja tidak pernah ada.
Ini perbincangan antara meja dengan kolong meja. Semoga kita diberi hidayah sebab alam semesta dan seisinya termasuk kita bangsa manusia kami maksudkan sebagai kolong meja . sedangkan Meja sebagai Rosululloh SAW dan Pak Tukang sebagai Alloh Sang Pencipta alam semesta dan seisinya.

Meja berkata
hay kolong meja, tahulah kamu siapa yang membuat kamu ?
kolong meja
wahai meja , bagaimana aku tahu ? Sebab keberadaanku sebab engkau wahai meja. Ini jawaban yang sejujurnya  
mestinya yang membuat aku itu engkau wahai meja
Meja
Bukan aku yang membuatmu wahai kolong meja . Awalnya ada yang dipanggil sebagai nama pak tukang.lalu pak tukang itu membikin aku. Sebab pak tukang membuat aku inilah maka engkau ada. Jika pak tukang tidak membuat aku, maka engkau tidak pernah ada.
Kolong meja
oooh gitu ya. Jadi keberadaanku sebab engkau.
Kalau begitu Wahai meja , aku berterima kasih kepadamu
Meja
Engkau jangan berterima kasih kepadaku. Berterima kasihlah engkau kepada pak tukang. (Itu kata meja. Sebab meja selalu berkata jujur dan tidak pernah mau mengakui yang bukan perbuatannya.) Tapi engkau harus ingat. Kalau aku rusak , engkau juga ikut rusak. Apalagi engkau meninggalkan aku, maka engkau akan binasa.
Kolong Meja
Oooooh begitu . ini berarti aku yang akan binasa jika aku yang meninggalkanmu , Duhai  Meja , berarti engkau adalah jiwaku . Walaupun  engkau dan aku sama sama dibuat oleh pak tukang , ini sangat jelas dan tidak perlu diragukan lagi bahwa adanya aku sebagai kolong meja akibat dari adanya negkau. Jadi aku tidak bisa berpisah denganmu . Duhai Meja . Duhai Meja. Duhai Meja.

YANG JADI PERKARA  DI SINI, ADALAH  TERJADI KEPADA KOLONG MEJA SEBAGAI  MAHLUQ YANG TERCIPTA DIAKIBAT KAN OLEH MEJA. TETAPI TIDAK MENYADARI BAHWA TANPA KEBERADAAN MEJA SEBENARNYA  KOLONG MEJA ITU TIDAK ADA .

MAKA MEJA YANG SENANTIASA BERSAKSI BAHWA MEJA ITU MERUPAKAN MANIFESTASI / ATAU SIFAT PAK TUKANG DALAM BENTUK PERBUATAN SEBAB MEJA ITU SEBENARNYA TERBUAT DARI BAHAN BAHAN YANG TERKANDUNG DALAM DIRINYA PAK TUKANG ATAU MEJA ITU SEBENARNYA JIWANYA PAK TUKANG ITU SENDIRI YANG UNSURNYA BERUPA SIFAT SIFATNYA PAK TUKANG ITU SENDIRI


MEJA ITU SEBENARNYA JUGA DIRINYA PAK TUKANG SENDIRI
BEGITU JUGA , KOLONG MEJA ITU SEBENARNYA DIRINYA MEJA ITU SENDIRI.
KALAU MEJANYA BERGERAK , ATAU DIGERAKKAN PAK TUKANG , MAKA KOLONG MEJA PASTI IKUT BERGERAK . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA VERSI TAUHID (Lanjutan 2 )

APAKAH WAHIDIYAH ITU ?

WUSUL KEPADA ALLOH