SHOLAWAT WAHIDIYAH BERSIFAT MELENGKAPI

ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WA BAROKATUH
BISMILLAHIRROHMAANIR ROHIIM

SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN AJARANNYA DIKEHENDAKI ALLAH MAMPU MENEMANI DAN MELENGKAPI SEMUA AJARAN KETUHANAN YANG ADA
ALHAMDULILLAH KITA PANJATKAN SYUKUR KEPADA ALLAH WA ROSULIHI SHOLLALLOHU ALAIHI WA SALLAM.

Rangkaian Sholawat Wahidiyah , disamping melaksanakan perintah Allah untuk bersholawat Kepada Nabi.  Sholawat Wahidiyah juga dipergunakan untuk Wushul kepada Allah dan Rosulnya dengan niat makmum dibelakang Ghouts Hadzaz Zaman ( Ulil Amry) Sehingga berfaedah menjernihkan hati dan ma'rifat Billah wa risulihi Shollallohu alaihi wa sallam. 

Allah Juga menghendaki amalan Sholawat Wahidiyah mengandung muatan do'a untuk segala macam kebutuhan. mengandung Muatan syariat dan haqiqat, 

Sholawat Wahidiyah juga merupakan sastra tinggi yang dikehendaki Allah sangat memukau para ahli sastra. Ahli Kitab, Ahli Hadits , yang muatannya bisa di telusuri dari semua ayat Alqur'an. baik secara harfiyah maupun maknawiyah. Bidang sastra, sangat menonjol sehingga tiap kalimat maknanya sangat luas dan bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat, semua golongan , semua aliran dan semua agama. 

Dalam tataran tertinggi sebuah kepercayaan Jawa , kita mengenal
" SASTRO JENDRO HAYUNINGRAT PANGRUATING DIYU"

bahwa Serat Sastrajendra Hayuningrat adalah SEBUAH SASTRA JAWA yang  mengandung ajaran kebijaksanaan dan kebajikan yang harus dimiliki manusia untuk merubah SIFAT keburukan mencapai kemuliaan dunia akhirat. Ilmu Sastrajendra adalah ilmu makrifat/ Sadar kepada sang pencipta yang menekankan sifat amar ma’ruf nahi munkar, sifat pribadi mampu memimpin dirinya sendiri, mampu memimpin dengan amanah dan mau berkorban demi kepentingan orang lain, kepentingan keluarga dan masyarakat. 


SASTRO JENDRO YAHUNINGRAT , merupakan sastra yang sangat mempengaruhi dan merubah watak sang pelaku hingga  yang memahami sastro ini akan diberi kemampuan merobah keadaan terutama merobah sifat sifat yang ada pada dirinya dari sifat Jahat menjadi sifat Mulia, dari sifat kebinatangan , sifat raksasa / Buto galak bisa menempati sifat dewa.

Hanya saja ada hal yang terputus dalam sejarah pengajarannya. bukan ajarannya yang terputus tetapi pengajarannya yang terputus. Ibarat tali ke langit jika sudah terputus , ini menyebabkan terputusnya sang pelaku yang sedang memanjat menggunakan tali tersebut. akibatnya juga bagi kita yang belum sempat memanjat akan mengalalmi kesulitan dalam memegang tali yang sudah terputus.


Jika ajaran SASTRO JENDRO HAYUNINGRAT Sangat erat hubungannya dengan ilmu kesadaran / ma'rifat kepada Allah , Tentunya ajaran ini akan menjadi satu dengan ajaran yang dituntunkan oleh Rosululloh , Makasudnya Pembawa ajaran dan para pelakunya tentu akan bertemu Rosululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam. Belum lagi bagi kita yang tidak ada pada Zamannya sang pembawa ajaran tersebut , tentu mengalami sebuah pergeseran pemahaman. Ini juga tidak jauh dengan Ajaran ajaran ketuhanan yang lain, Tharekat Tharekat yang lain yang hampir kesemuanya mengalami pergeseran pemahaman akibat dimakan zaman dan keterputusan Sang pembawa ajaran dengan sang penerus ajaran.

Ini hanya kajian orang bodoh yang tidak tahu apa apa. Hanya saja jika kita kaji bersama, Kenapa ajaran yang sebenarnya kita junjung bersama, Ajaran yang harus kita terima bersama tanpa terkecuali ini terjadi berbagai pemahaman dan cara yang berbeda.
Ibarat sebuah contoh, Kakek kami mengikuti ajaran tharekat yang diproklamasikan oleh Syeh Bahauddin an Nahsabady rodhiyallohu anh . Dengan digerusnya Zaman , Kita saksikan Dalam satu Tharekat yang sama, tiap daerah terjadi perbedaan. Tharekat Nahsabandi di Jawa timur , sudah berbeda dengan yang di Jawa Barat. Belum lagi perbedaan perbedaan dengan negara lain. Di India , di Timur tengah , semua terdapat perbedaan terutama diawali oleh sang Pembawa ajaran tersebut.
Dari kronology waktu, Sang pembawa / Mujaddid  sebuah tharekat , semua tidak terjadi dalam waktu yang sama. Seorang Mujaddid dengan Mujaddid lain , tentu terdapat perbedaan sebagian dari sisi sistemnya , bukan dari dari makna tauhidnya. Tetapi jika dalam satu tharekat sudah terjadi perbedaan sistem , itu juga merupakan fenomena.


Sejak Zaman terdahulu , bidang keimanan tidak akan berobah, Tauhid berguna dan sesuai sepanjang zaman.  yang berobah hanya sistem pengajarannya. Sang pembawa tauhid Jika sudah tidak meneruskan ketauhidan sebelumnya , ini juga akan memutuskan ketauhidan itu sendiri..

Dalam rangkan Kembali sadar kepada Allah ( Fafirru Ilalloh )  Jika perlu memahami dan menyadari bahwa setiap masa atau zaman terjadi pergeseran pemahaman kepada tuhan Allah Subhanahu wa Ta'aalaa. 

Semoga kajian ini diberi ridho oleh Allah dan Rosulnya. sehingga kita betul betul kembali sadar sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah Dan Rosulnya. Disini bukan niat mencari kesalahan atau ketidak tepatan pada suatu ajaran atau pemahaman . Kami tetap yakin bahwa ajaran yang dibawa oleh semua pendahulu kita sebenarnya benar dan tepat . Jadi dalam hal ini yang perlu kami sampaikan bahwa terjadinya pergeseran sebuah ajaran itu bukan kemauan sang penerus sebuah ajaran. juga bukan niatan sang pelaku untuk mengadakan perubahan, sebab waktu yang begitu panjang secara turun temurun juga menjadi sebab terjadinya penyimpangan tanpa kita rasakan.

Sebagai sebuah contoh , Bagi kita kaum Muslimin , pengikut Muhammad Rosululloh , mengakui kenabian Nabi nabi sebelumnya . contohnya Nabi Isa Alaihi Salam atas dasar yang haq Tetapi bagi yang mengakui sebagai pengikut Nabi Isa tentu akan berpendapat beda dengan pengikut Muhammad Rosululloh. Dalam hal ini Nabi Muhammad Rosululloh sama sekali tidak merubah keyakinan dan keimanan yang dibawa oleh Nabi Isa Alaihi Salam. Hal ini bisa dibuktikan dari berbagai ayat alqu'an dan hadits beliau. Pergeseran yang terjadi antara Nabi Isa Alaihi Salam dengan Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam, sekitar 650 tahun dalam perhitungan yahun Masehi. Sementara Saat ini kita sudah dalam rentan Waktu sudah ribuan tanhun dengan Masa Kebadian Muhammad. tentu sudah terjadi pergeseran dalam pemahaman dalam kaum ini sendiri. 

Demikian juga, bidang tharekat, Sebuah Tharekat dalam Islam , tentu semua mengikuti ajaran dan tuntunan yang dibawa oleh Baginda Rosululloh. dengan bertambahnya waktu yang juga sudah ratusan dan ribuan tahun, maka ini juga sangat memungkinkan bagi kita orang jaman sekarang sudah tidak menerima tharekat tharekat yang seperti dibawa oleh Mujaddid Mujaddid dari tharekat itu sendiri.

Semoga apa apa yang diproklamasikan oleh Mbah Kyai Al Haj Abdul Madjid Ma'roef Qoddasallohu Sirrosu wa Rodhiyallohu anh, berupa amalan Sholawat Wahidiyah dan ajarannya yang bertujuan kembali sadar FAFIRRU ILALLOH WA ROSULIHI SHOLLALLOHU ALAIHI WA SALLAM ini benar benar mengembalikan Khitoh yang diperjuangkan oleh Rosululloh tanpa menyalahkan apa apa yang ada dan dan justru bersifat membenahi dan menyempurnakan kembali sesuatu yang sempat terkubur oleh perubahan zaman itu sendiri. 

Sebagai hamba yang beriman tentu tetap yakin bahwa Agama Allah yang diperjuangkan Nabi Muhammad Rosululloh itu menyempurnakan kembali dan melengkapi hal hal yang belum diterima oleh masyarakat secara umum. sehingga Kita tetap yakin, Jika penyimpangan penyimpangan itu mulai terasa , tentu akan ada pembaharu atau Mujaddid Mujaddid yang sifatnya bukan membawa keimanan yang baru tetapi membenahi dan melengkapi apa apa yang belum sempat diterima oleh masyarakat secara umum.  

Untuk itu bagi siapa saja yang menemukan hal hal yang dirasa baru atau tidak sesuai, ini perlu dikaji bersama dan tentunya dikaji dengan pelaku dan bukan dikaji diluar pelakunya. maksudnya jika ada hal hal yang terasa ganjil, selayaknya dipertanyakan kepada ppengamal Sholawat Wahidiyah dan bukannya dipertanyakan kepada seseorang yang tidak melaksanakan pengamalan Sholawat Wahidiyah. Dengan cara ini insyaallah akan disebut Lazim. Dan akan jauh lebih baik dan bijaksana jika dipertanyakan langsung kepada Pengasuh Perjuangan Wahidiyah agar tidak terjadi ketidak-tepatan seperti orang yang mau mencari tempat toko sabun tetapi bertanya kepada toko sepatu. tentu jawabannya kurang sesuai walaupun toko sepatu itu tahu dimana toko Sabun.

Kajian ini hanya sekelumit yang tentunya belum memenuhi syarat sebagai jawaban dari semua pertanyaan yang muncul dalam diri tiap manusia. ini hanya sedikit gambaran dan belum pada tingkat jawaban sebab jawaban jawaban apapun dalam tauhid masih dibutuhkan bukti berupa Alqr'an dan Al Hadits. yang mana  Apabila kita perinci satu persatu baik dasar dan buktinya tentu akan memakan waktu yang cukup signifikan.

Semoga kajian sekelumit ini menjadikan sebab kita diberi bisa menemukan titik titik pergeseran dari masa ke masa dan menjadikan sebab kita kembali sadar FAFIRRU ILALLOH WA ROSULIHI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM.

BILLAHI TAUFIQ WAL HIDAYAH
WASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKAATUH.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA VERSI TAUHID (Lanjutan 2 )

APAKAH WAHIDIYAH ITU ?