WUSUL KEPADA ALLOH


WUSUL KEPADA ALLOH 

Hadir kepada Alloh adalah sebuah keharusan bagi setiap manusia. Tapi kenyataan ummat saat ini sudah mengabaikan bidang wushul kecuali sebagian kecil / kelompok yang masih memperhatikan. Itupun dari golongan tertentu. Sangat jauh berbeda dengan ummat di saat masih pada zaman kehidupan Rosululloh Muhammad SAW dan beberapa dekade di masa khulafa ur rosyidin. Masa kekholifahan masih berlangsung. 

Setelah kekholifahan berakhir, bidang ini mulai ditinggalkan perlahan lahan dan menyisakan beberapa kelompok yang disebut kaum SUFI. Dengan berjalannya waktu kaum sufi pun menjadi terpinggirkan hingga pada puncaknya kaum sufi dikucilkan dan banyak dari tokoh tokoh sufi dipermasalahkan hingga dipenjarakan. 

Akibatnya bidang wusul kepada alloh betul betul ditinggalkan. Hal yang lebih menyedihkan lagi setelah para tokoh yang dipenjarakan mati dalam tahanan, tinggal beberapa orang murid yang mempertahankan secara sembunyi sembunyi. Diwariskan kepada kerabat yang sangat dekat agar tidak ketahuan secara umum dan para pejabat negara. Kami tidak ingin membeberkan sebab musabab kejadian agar tidak menimbulkan kedengkian apalagi berakibat menyalahkan orang /kelompok lain .

Jika ingin mengetahui hal tersebut , bisa dicari beberapa buku atau orang khusus untuk tambahan pemahaman dengan catatan tidak ada niatan menyalahkan para pelaku di masa tersebut. Jadi singkatnya ajaran kaum sufi yang bertujuan mendekat untuk hadir di hadapan alloh betul betul diharamkan dengan berbagai dalih bahwa ajaran kaum sufi itu sesat dan menyesatkan. 

Kondisi ini berlangsung beberapa generasi yang akhirnya kita yang hidup pada generasi sekarang secara umum benar benar buta bidang wusul kepada alloh. Jika ada yang mempelajari bidang wusul kepada Alloh, kebanyakan masih sibuk mempelajari teori teori mendekatkan diri kepada Alloh. Sementara teori yang mengarahkan pada metode, sangat sulit dipraktekkan. Belum lagi dengan banyaknya literatur yang bersifat pro dan kontra. 

Bagi yang kontra mengatakan bahwa tasawuf itu merusak aqidah islam yang dibawa Rosululloh SAW. Bagi yang pro berupaya menegaskan bahwa tasawuf adalah sebuah metoda mendekat kepada Alloh yang paling jitu dan dengan bimbingan seorang guru mursyid.

Bagi kami lebih memilih yang pro. Sebab kami menyadari kebutaan hati kami. Jangankan bidang rohani. Bidang jasmani/lahiriyah saja kita butuh guru. Belajar baca tulis saja butuh guru. Demikian pula bidang rohani. Kita semua butuh guru .

Perlu kita ketahui dan kita yakini bahwa yang di perjuangkan oleh Rosuululloh SAW tidak pernah terputus ila yaumil qiyamah. Juga perlu dikenalkan untuk diketahui kembali bahwa Baginda Rosul SAW, adalah sumber dan kotanya ilmu tasawuf. Tokoh sufi pertama dan utama dan tidak ada yang menandingi adalah Rosululloh SAW. Beliau pemilik ajaran sufi yang sejati. wahyu melalui jibril tidak ujug ujug diterima Muhammad rosululloh SAW. Baginda kita yang agung dipangkat oleh Alloh melalui proses uzlah. Mengasingkan diri dari hiruk pikuk duniawi selama 40 hari.

Kami tidak ingin membahas teorinya wusul kepada Alloh, melainkan tahaddus bini'mah betapa manisnya makmum di belakang Rosululloh SAW. Sebab pesan beliau yaitu, " qul inkuntum tuhibbunalloh, fat tabi'uunii. (Jika kamu sekalian cinta kepada Alloh, maka ikutilah aku.) Hingga para shohabat bertanya demi memperoleh penjelasan lebih dalam tentang hakekatnya itba' / ikut. Bahwa hakekatnya orang ikut adalah ru'yatul matbu' / melihat yang di ikuti/ yang di makmumi dalam segala sesuatu, bersama dengan siapa dan apapun, dimanapun dan kapanpun.

 Bagi kita yang menghendaki wusul ilalloh, hendaknya mencari orang yang betul betul mengenal Rosululloh SAW. Tidak hanya sampai disitu, kita harus menemukan seseorang yang mengajak sekaligus mampu menyowankan / menghadirkan kita kepada Rosululloh SAW. Sowan menghadap beliau sebagai ummatnya. Hingga terjadi kontak antara pengikut dengan yang di ikuti. Kontak antara makmum dengan imamnya. Kontak antara ummat dengan sayyidnya. Antara penumpang dengan sopirnya. Hatinya terkait (kumanthil =jawa) dengan beliau.

Jika tidak demikian, maka keimanan kita masih teka teki. Keimanan kita masih dalam kondisi meraba raba dan membayangkan Alloh. Membayangkan cerita tentang Rosululloh.

Sebagai tanda syukur kita kepada Alloh SWT, kita juga bersyukur kepangkuan Rosuululloh SAW sebab melalui bimbingannya kita masih diberi kesempatan untuk mengikuti para tabi'in yang berlanjut kepada tabi'it tabi'in ila yaumil qiyamah. SEMOGA , Melalui beliau beliau kita akan menemukan cara untuk hadir dihadapan Alloh SWT. Makmum di belakang Rosuululloh SAW. Amin.

Sebagai pamungkas dalam hal ini, kami merasa berkewajiban mengajak tanpa paksa kepada siapapun untuk senantiasa hubungan batin kepada baginda Rosul SAW Dengan nida' menyebut beliau baik lisan maupun dalam hati dengan kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH. Kapanpun, di manapun, dengan siapapun semaksimal mungkin.
Ini perlu pembuktian agar tidak sekedar cerita.

Di sini kami hanya menyampaikan metode.

Kalimat nida' :
" YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH, "
dibaca selama 40 hari berturut turut tidak boleh terputus . Lamanya paling sedikit 35 menit tiap harinya. Boleh diamalkan oleh siapa saja, dari golongan apa saja , laki laki, perempuan,tua,muda tanpa pandang bulu.

Kalimat ini berfaedah menjernihkan hati dan ketentraman jiwa.

Selamat membuktikan !!!












Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA VERSI TAUHID (Lanjutan 2 )

APAKAH WAHIDIYAH ITU ?