MAKNA SYARI'AT DAN HAQIQAT
SYARI'AT
DAN HAQIQAT
Assalamu'alaikum
wr wb. , Bismillahir rohmaanir rohiim.
Alhamdulillahil
ladzi karromana , bil musthofa muhammadin habiibina.
Yaa
man bihi qod. 'urrifal khollaaquu , Laulaka
maa khuliqotil kholaaiqu.
Min
nuurikal kholqu jamii'an khuliqo , Wa
anta min Nuuril ladzi qod kholaqo.
Yaa
ayyuhar rosuulu yaa muhammadu, Yaa
shoohibal maqoomi yaa mahmudu.
Yaa
ayyuhal ghoutsus salaamulloh, , 'alaika
robbinii biidznillah.
Wandzur
ilaiyya sayyidii binadhroti , Muushilati
lil hadhrotil 'aliyati.
Amma
ba'du
Para pemirsa yang budiman.
Sebelum kita mengkaji tentang SYARI'AT DAN HAQIQAT, perlu kita
pahami beberapa hal agar kita tidak samapai memperoleh pemahaman yang simpang
siur.
Banyak dari kita yang sudah sering membahasnya tapi menimbulkan
ketidaktepatan dalam mengaplikasikan. Hali ini sudah banyak literatur literatur
yang tampaknya beken dan banyak dikunjungi pemirsa tapi tidak membawa hasanah
bahkanmenimbulkan banyak persebatan berkepanjangan dari generasi ke generasi
hingga terkesan menyalahkan yang lain atau bahasa ringannya menghujat orang
lain.
Kami tidak perlu menyebutkan literatur yang mana dan siapa
penulisnya.
Yang jelas dalam bab bab tertentu banyak menyinggung suatu kelompok
atau paham yang tentunya kurang berkenan bagi pelaku paham/ keyakinan yang
disinggung yang hanaya sekedar tidak sepaham hingga berani mengambil dalih
aqidah. Sebab manusia modern sudah mengalami kesulitan mencari figur kebenaran.
Kami di sini ikut prihatin serta berupaya mendudukkan perkara pada
tempatnya.
Kita sering menemukan kata kata
I. SYARI'AT
II. TARIQAT
III. MA'RIFAT
IV. HAQIQAT
I. SYARI'AT
Artinya ATURAN / TATANAN atau TUNTUNAN yang maknanya mengarah kepada
HUKUM dari pada suatu kegiatan yang dalam ilmu fiqih lebih banyak disebut
RUKUN. Asal kata SYAR'I
Contoh
Syari'at dalam islam ada 5 . 1. Syahadat. 2. Sholat. 3 Puasa. 4.
Zakat. 5. Haji
Maka ada Syari'atnya sholat, ( rukun Sholat )
# harus menghadap kiblat.
# Masuk pada waktunya .
# bersih dari hadas / najis.
# memahami syarat sahnya Sholat.
# Tidak hilang akal / mabuk.
Semua hal tersebut sudah disyari'atkan bagi kaum muslimin. Maka jika
tidak dipenuhi, maka disebut meninggalkan syari'at. Meninggalkan aturan islam.
II. TARIQAT asal kata AT TURUQ.
Artinya , JALAN, CARA, SISTEM, MODEL. KURIKULUM. METODE
Adan TARIQAT AN NAHSHABANDIYAH. QADIRIYAH, KAMALIYAH, SADZALIYAH,
dan masih banyak lagi .
Contoh
TARIQAT NAHSHABANDIYAH berarti caranya syeh Bahauddin Annahshabandi
mendekat kepada ALLOH. Dengan wirid Alloh Alloh sesuai metode beliau.
III. MA'RIFAT asal kata 'AROFA.
Artinya mengenal, mengetahui, menyadari,
Contoh.
Ma'rifat keada Bangunan. Entunya orang ini tahu caranya bikin
bangunan. Tahu bahan yang digunakan, bisa membuat dan betul betul ahli bidang
bangunan. Maka orang ini masuk kayegori MA'RIFAT BIL BANGUNAN.
MA'RIFAT BILLAH berarti SADAR kepada ALLOH SWT. Sadar kalu kita
bukan Alloh. Maka keberadaan dan sifat kita/ mahluq tidak boleh sama dengan
kholiq. Orangnya disebur 'Arifin.
Insyaalloh dengan memahami arti dari pada kata makrifat, mudah
mudahan diberi bisa mengurangi kesimpang siuran dalam masyarakat awam seperti
kami yang juga mengalami pemikiran ma'rifat itu ilmu tinggi. Ilmu yang bukan
selayaknya dipelajari oleh orang
Jadi ma’rifat itu mengenal .
dan kenal terhadap yang dikerjakan. Maka orang Sholat harus ma’rifat kepada syari’at
rukun sholat . ma’rifat terhadap tata cara melaksanakan Sholat
IV. HAQIQAT.asal katanya AL HAQQU
Artinya adalah Hakiki, sesungguhnya, sebenarnya, sejatinya. Aslinya.
Contoh:
Gedung itu sesungguhnya adalah sebuah bangunan yang sebenarnya
terdiri dari batu bata, semen, pasir dan seterusnya dan seterusnya hingga
detilnya dan prosesnya .......
ALLOH itu sesungguhnya adalah Dzat yang maha AHAD dengan Sifatnya
yang maha WAHID dan maha ( lihat asmaul husnah)
·
Maka jika orang sudah ma’rofat ma’rifat
kepada syari’at rukun sholat . ma’rifat terhadap tata cara melaksanakan Sholat ,
hingga betul betul sesuai dengan apa apa yang tertuang dalam Al Qur’an dan
Hadits Rosululloh SAW serta memperoleh manfaat dan hikmahnya maka orang
tersebut dikatakan ma’rifat kepada Sholat dan memahami haqiqat Sholat. Tapi belum
dikatakan ma’rifat kepada Alloh dan juga belum memahami haqiqatnya Alloh , Sholat itu perintah Alloh . jadi orang
tersebut sebatas ma’rifah wah haqiqah bis Sholah . sadar akan perintahnya saja
dan belum tentu sadar kepada yang memerintahkan yaitu Alloh SWT.
SESEORANG BELUM DIKATAKAN MEMAHAMI HAQIQAT SHOLAT JIKA BELUM MA'RIFAT TERHADAP SHOLAT.
MAKA SYARI'AT TANPA HAQIKAT ITU LUMPUH DAN HAQIQAT TANPA SYARIAT ITU BATAL ( sabda rosul SAW )
Mari bersama sama mohon taufiq hidayah dengan penuh damba kita
diberi pemahaman para nabi dan rosul khususnya pemahaman samudra tauhid sesuai
yang diajarkan Rosululloh SAW yang dibawa oleh para sahabat, tabi'in dan
seterunya tanpa penyimpangan dari garis yang sesungguhnya. Sebab kita baru
memulai memasuki kajian yang baru saja kita awali denga secuil arti dalam sisi
arti kata, dan kita belum mengkaji tauhid itu sendiri.
Kalau mempelajari arti kata dan ilmiayahnya saja tidak sulit. Asal
rajin membaca yaa cepet hafal. Tapi memahami haqiqatnya Alloh tidak bisa
diperoleh dengan membaca.
Tidak ada bedanya dengan orang yang mempelajari haqiqat sebuah
bangunan dengan terory/ilmu tentang bangunan. Dengan kalimat ini saja jika
pemirsa yang membaca tidak dengan niat mendekat kepada Alloh tentu sudah tumbuh
rasa tersinggung. Bahkan akan mendebat kalimat ini dengan ayat atau hadits lain
tentang ilmu. Bahwa jika ingin berhasil harus dengan ilmu. Memang begitu bunyi
hadits. Kami juga sependapat. Sebab mendalami apapun harus dengan ilmu. Tapi
hadits ini arahnya tentang discipline ilmu. Mempelajari tauhid harus tahu
discipline ilmu tauhid. Mendalami tentang kimia menggunakan discipline ilmu
biology. Ini boleh tapi tidak mengena pada sasaran. Bahkan membahas ilmu tauhid
isinya membahas arti kata dan istilah istilah. Ahirnya berputar putar dalam
ilmu bahasa tentang istilah dalam tauhid. Ini sebenarnya belum membahas tauhid
dengan menggunakan disciplin ilmu keimanan tapi masih baru tahap ilmu bahasa
saja. Atau mudahnya kita katakan bahwa kita mempelajari kota jakarta dengan
menggunakan peta dan belum pernah ke jakarta.
Dengan uraian ini insyaalloh sudah cukup untuk kita sadari bahwa
semua harus sesuai dengan disiplin ilmunya.
Dalam kajian ini kita menggunakan discipline tauhid penerapan langsung dan ilmu tauhid
kita jadikan rambu rambu dalam perjalanan Sebagai panduannya.
Ibarat orang berjalan ke suatu tempat, kita harus :
1. Memiliki kendaraan yang mau dipakai.
2. Siapa sopirnya / yang mengantarkan.
3. Bagaimana aturan sopir pengantar.
Hampir semua tarikat / sistem yang ada, kebanyakan kendaraannya
AMAUL HUSNAH. Menggunakan ASMA ALLOH sebagai kendaraannya. Hampir semua
berpegangan dengan asma alloh yang dipegang teguh selama berjalan mendekat
kepada Alloh. Ada yang mudawwamah dengan wirid ALLOH tanpa henti atau menurut
ketentuan gurunya. Ada yang wirid ayat ayat suci secara istiqomah dalam kurun
waktu tertentu sesuai perintah sang guru mursyid. Ada yang tirakat sambil
puasa, uzlah mengasingkan diri dari keramaian. Dan lain sebagainya.
Disini kami tidak menjelaskan sistem masing masing sebab kami tidak
mengikuti semua tarikat tersebut.
Orang yang tidak ikut suatu tarikat, dilarang menceritakan sebab
bidang Rohani terdapat sesuatu di balik kegiatan.
Maka sangat tidak mungkin seorang bukan pengikut Al Hallaj umpama,
lalu dia menceritakan tentang al Hallaj.
Bukan pengikut Nahshobandiyah lalu menceritakan. Sama saja orang
tidak pernah masuk ke dalam kolamnya Pak Sulhan lalu ada yang menceritakan isi
kolamnya Pak Sulhan. Dia hanya menyaksikan bentuk dan rupa kolam saja sudah
berani menceritakan kepada orang lain. Lebih runyam lagi dia berani membuat
penilaian. Lucu. Bahkan tidak sopan sebagai hamba Alloh yang mengaku ummat
Rosululloh SAW. Itu namanya SUUL ADAB. Rosululloh tidak menyukai sifat
tersebut. Boleh menceritakan asal dengan niat mohon penjelasan untuk bahan
pertimbangan tanpa harus menilai. Jadi jika harus menilai, yaa sebatas yang di
ketahui.
Misalnya model dan bentuknya saja. Jika lebih, maka tergolong orang
yang melampaui batas. Semoga tidak terjadi sedemikian. Malu menjadi ummat
Rosul. Apalagi cerita orang diceritakan kepada lainnya. Itu tidak sadar bahwa
sedang memperpanjang suudzon maksiatnya tapi tidak disadari.
Kalimat inipun juga menyakiti orang lain. Tapi kami siap dan open
management. Kalu kami salah, kami ikut yang benar dan kami serahkan hidup kami
untuk dihadapkan kepada Alloh. Kalau tidak bisa menghhadapkan kepada Alloh, apa
mungkin kami ikuti.
Kami berpegang sabda Rosul tentang hakikat Mutaba'ah / mengikutim
Haqiqotul mutaba'ah ri'yatul matbu' inda kulli syai' ma'a kulli
syai' wa bi kulli syai'.
Hakikatnya orang ikut/makmum, melihat yang diikuti dalam segala
sesuatu, mersama sesuatu' terhadap sesuatu.
Contoh:
Ngaku ikut tarikat Nahshobandiyah. Maka sopirnya Syekh Bahauddin
Annahshobadi RA. Maka harus melidah
beliau dimanapun murid berada, bersama siapapun, bersama istrinya,pekerjaannya
tetap tampak beliau. Jika tidak maka terputus hubungan guru dengan murid..
Kalau ikut beliau Syekh Bahauddin , yang mengikuti tata cara beliau
mendekat kepada Alloh. Cara wiridnya, cara duduknya dan seterusnya
Di sini kami menggunakan kendaraan SHOLAWAT WAHIDIYAH
Dalam Sholawat Wahidiyah diajak langsung sowan menghadap Rosululloh
SAW, maka dimanapun , kapanpun , bersama siapapun dan dimanapun senantiasa
menyaksikan Rosululloh, sebab dalam amalan ini yang menjadi pembimbingnya , /
Guru Rohaninya langsung Baginda Agung Rosululloh SAW. Maka untuk melatih
hubungan dengan beliau , pengamal Wahidiyah sangat dianjutkan melatih kalimat
Nida’ YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH baik lisan utamanya dalam hati. Hingga merasakan
betul kehadiran Rosululloh SAW , menemui kita untuk memberi bimbingan ,
mendekat dan menghadap Alloh SWT.
Disini tidak kami jelaskan aturan dari amalah SHOLAWAT WAHIDIYAH
.sebab sudah kami jelaskan pada bab bab sebelumnya tentang
BAB APAKAH WAHIDIYAH ITU ?. SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN AJARANNYA .
FAEDAHNYA UNTUK MENJERNIHKAN HATI DAN MA’RIFAT BILLAH WA ROSUULIHI
SAW.
Bagi yang diberi minat , bisa mempelajari , jika mungkin
mengamalkannya. Kami tidak menyuruh ,
sebab semuanya adalah Hidayah Alloh SWT. Tugas kami hanya menyampaikan.
HIDAYAH ITU BUKAN ILMU, TAPI PETUNJUK YANG DATANG DI DALAM HATI
MANUSIA LANGSUNG DARI ALLOH SWT. MANUSIA
LAIN TIDAK BISA MEMBERI HIDAYAH KECUALI HANYA SEKEDAR PERANTARA .
Wabillahi taufiq wal hidayah , wa minar rosul asysyafa’at waminal
ghouts annadhroh wak barokah.
Wassalamu ‘alaikum wr wb
Komentar